PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ULTRASONOGRAFI DAN COMPUTER-BASED TEST
MAKALAH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
ULTRASONOGRAFI DAN COMPUTER-BASED TEST
DISUSUN OLEH:
Aufa Umar Fakhrezy (11117047)
Michael Bona H (13117574)
Shahnaz Fachriyanthy (15117620)
Warda Masfufah (16117594)
Kelompok 2
DOSEN : TIYA NOVIYANTI
MATA KULIAH : INOVASI SI & NEW
TECHNOLOGY
KELAS 2KA06
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
1) Perkembangan Dalam Bidang
Kesehatan
·
Ultrasonografi
(USG)
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging
diagnostik ( pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan organ-organ dalam tubuh
manusia. Dimana dengan mempergunakan alat ini, kita dapat mempelajari bentuk,
ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan
ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada tubuh pasien, dapat
dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik
yang tinggi. Takada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali
tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini,
diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai
peranan penting untuk mentukan kelainan berbagai organ tubuh.
1.
Sejarah dan Perkembangan USG (Ultrasonografi)
Teknologi telah berkembang sangat cepat dalam beberapa
tahun terakhir ini. Saat ini orang tidak lagi harus menderita karena teknik
pengobatan yang lama dan menyakitkan dalam mendiagnosis secara akurat kondisi
atau penyakit. Mesin USG telah terbukti
cukup efektif dan berguna dalam beberapa kasus medis maupun non-medis, baik
kasus kecil atau besar. Mempelajari lebih banyak tentang sejarah perangkat ini
akan membantu Anda memahami dengan jelas bagaimana mesin ini benar-benar
berhasil dan berfungsi dengan baik.
a.
Masa Awal
Penggunaan Aplikasi mesin USG di dunia medis dimulai
ketika manusia mulai mengukur jarak menggunakan gelombang suara bawah air. Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam
bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging)
oleh Langevin (1918), seeseorang yang berkebangsaan Perancis, pada waktu perang
dunia pertama, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan
dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II
(1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan.
Selama akhir tahun 1800-an, fisikawan mulai
mengidentifikasi
fisik fundamental
dari gelombang suara, refraksi, propagasi dan transmisi. Lord Rayleigh dari
Inggris, menerbitkan “The Theory of Sound” (Teori Suara) pada tahun 1877.
Lazzaro Spallanzani dari Italia dianggap berjasa karena menemukan USG pada
tahun 1794 ketika ia menunjukkan bagaimana kelelawar secara akurat dapat
terbang dalam gelap menggunakan echo refleksi dari suara tak terdengar di
frekuensi tinggi. Francis Galton menciptakan getaran suara frekuensi sangat
tinggi pada tahun 1876, yang mampu didengar telinga manusia, melalui Whistle
Galton.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat,
setelah perang dunia kedua usai, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan
alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan
USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal.
Dan kemudian, sejarah alat USG dimulai akhir tahun
1970an. Generasi awal alat USG ini masih sangat tidak praktis, dikarenakan alat
ini memiliki ukuran sebesar lemari es 2 pintu. Selain itu, teknologi fisika
juga masih “kuno”, tetapi perkembangan iptek demikian pesat sampai dalam kurun
2 dekade saja sudah telah ada teknologi yang ditambahkan dan dikembangkan.
Sebelumnya, pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques
Curie dari Perancis menemukan efek piezo-listrik. Mereka menemukan bahwa USG
bisa menghasilkan dan diterima dalam frekuensi megahertz. Sistem deteksi sonar
pertama kali diciptakan untuk eksplorasi bawah air dan navigasi. Penemuan dioda
dan trioda di tahun 1900-an juga mendorong perkembangan USG. Paul Langevin dan
Constantin Chilowsky dari Perancis mengembangkan sebuah perangkat suara-echo
frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh USG. Lahirlah hidrofon, dengan
menggunakan transduser dan menggunakan kristal kuarsa yang ditemukan oleh Curie
bersaudara.
Dr Ian Donald menyarankan agar sonar dapat digunakan
untuk diagnosis medis. Praktik ini dimulai setelah USG digunakan secara
terbatas setelah Perang Dunia II. Pada tanggal 21 Juli 1955, beliau mulai
bekerja pada eksperimen yang melibatkan detektor logam cacat ultrasonik
industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna dalam mendeteksi dan membedakan
fibroid, tumor perut dan kista.
Dr Karl Theodore Dussik dari Austria menyelidiki USG
transmisi di otak pada tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya ultrasonik
medis. Dr Ian Donald bersama rekan lain dari Glasgow telah berjasa melakukan
banyak hal dalam pengembangan aplikasi dan teknologi praktis. Karya-karya
mereka telah menyebabkan penggunaan teknologi yang lebih luas dalam praktik
medis ini.
Lebih banyak lagi tersedia sistem yang lebih
komersial, seperti gambar greyscale dan bistable. Doppler USG juga dikembangkan dengan
mengkombinasikan pindai Duplex dan pindai berwarna. Bahkan sekarang aliran
darah melalui pembuluh tubuh dapat dilihat. Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang tersedia,
yang dimuali dengan penciptaan microchip
pada tahun 1970.
Namun, terlebih dahulu diawali dengn munculnya USG 2
Dimensi yang masih merupakan dasar dari seluruh alat USG saat ini, artinya
walau sebuah mesin USG dijual dengan label 4 dimensi, tetaplah berdasar pada
sistem 2 dimensi.
USG 3 dimensi yang lahir sekitar 3-4 tahun yg lalu,
merupakan pengembangan 2
dimensi dari panjang dan juga lebar yang ditunjang dengan proses komputer dari
segala macam processor yang baru seperti, Pentium, AMD, dll, yang kemudian
dapat dibuat rekonstruksi dari potongan-potongan gambar 2 Dimensi, menjadi
tampilan 3 Dimensi yang terlihat dilayar monitor.
Untuk mendapat gambar-gambar tersebut, operator USG
tetap membuat gambar-gambar 2 Dimensi (yang terdiri dari banyak
potongan-potongan gambar yang dibuat) kemudian memory potongan-potongan gambar
tersebut direkonstruksi oleh komputer dan tampak dengan tampilan 3Dimensi di
layar monitor.
Ada beberapa jenis USG yang tersedia pada saat ini,
yang penggunaan masing-masing USG tergantung pada kondisi pasien dan organ
tubuh yang perlu diperiksa. Semua relatif aman, nyaman dan terjangkau untuk
digunakan. Semuanya juga memiliki risiko yang sangat rendah dan tidak
memerlukan persiapan apapun oleh pasien. Prosedurnya juga non-invasif dan tidak
menimbulkan rasa sakit, sehingga seseorang dapat segera melanjutkan kegiatan
normal setelah pengujian.
b.
Perkembangan USG
VIAMO: Laptop dengan Fitur USG
Mungkin belum banyak dari kita mengetahui bahwa
beberapa software dan piranti baru dapat kita terapkan di dunia medis sebagai
pembantu paramedis untuk melakukan diagnosis maupun penanganan di lapangan.
Tidak harus selalu di lapangan. Namun piranti keras maupun lunak ini dapat
membantu kelancaran paramedis dalam menjalankan tugasnya, baik itu praktisi
kesehatan maupun yang masih berstatus mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa
praktisi medis lain. Itulah teknologi. Dengan tumbuh pesatnya perkembangan di
bidang teknologi sangat mungkin diciptakan piranti-piranti medis penunjang
diagnosis maupun pembelajaran medis yang lebih simpel dan portabel.
Belakangan di tahun 2010 ini telah direlease suatu
gadget baru pengembangan teknologi radiologi berupa laptop Viamo keluaran
pabrikan TOSHIBA. Laptop ini bukan laptop biasa. Ini adalah laptop yang khusus
diciptakan bagi kalangan medis lantaran kemampuannya melakukan
pencitraanUltrasonography (USG) dengan fitur teknologi yang hi-end.
Laptop pioneer di dunia medis ini dibangun
berlandaskan kaidah radiologi. Ia mampu melakukan pemeriksaan USG secara
portable dengan sangat mudah. Viamo menggunakan mesin pencitraan dan teknologi
transduser dengan Aplio XG, sehingga memberikan kualitas citra gambar di
berbagai situasi dengan tingkat portabilitas yang tak terbatas.
Viamo telah menggunakan teknologi yang divalidasi
secara klinis, bahkan telah disahkan oleh FDA. Laptop ini menawarkan performa
yang tinggi dengan fungsi citra yang memungkinkan praktisi kesehatan
memvisualisasikan jaringan secara mendetail per menit serta struktur vaskular
dengan presisi tinggi, sehingga memungkinkan diagnosis USG yang lebih akurat
lagi. Fungsi citra ini didukung oleh teknologi Pluse Substraction THI yang
telah ditanamkan pada Viamo.
Viamo memungkinkan pemeriksaan yang baik secara
bedside. Sehingga pasien-pasien yang un-mobile dapat dilakukan pemeriksaan dengan
lebih nyaman. Fiturnya yang touch screenmemudahkan akses penggunaanya. Apalagi
mode tabletnya (laptop dioprasikan dalam kondisi layar tertutup) mendukung
pemeriksaan secara One-Touch Quick Scan, sehingga terasa sangat simple dan
sederhana untuk dilakukan. Bentuknya memang nampak lebih lebar daripada laptop
kebanyakan, namun masih dalam batasan yang ramping. Hal ini membuat Viamo
menjadi sangat ideal untuk digunakan sebagai gadget klinis yang sifatnya
portable, di manapun, dan kapanpun.
Viamo memberkan kenyamanan pada penggunanya. Monitor
Viamo dapat diputar untuk mengaktifkan posisi layar yang bebas. Masing-masing
tombol Viamo dan layar sentuhnya telah diprogram khusus agar sesuai dengan
persyaratan diagnostik pada umumnya ataupun diset sesuai preferensi pribadi.
Namun, TOSHIBA belum menyebutkan secara terperinci
spesifikasi susunan hardware pada Viamo, begitu pula mengenai harga perangkat
medis ini. Hanya saja memang laptop ini memiliki beberapa keunggulan, yakni:
Pencitraan yang lebih jelas, tentu dengan
penyempurnaan teknologi USG yang hi-end serta kualitas gambar yang sempurna
mendukung pengambilan diagnosis yang lebih baik. Sangat cocok bagi pasien
in-cyto, radiologi, pediatric, maupun permasalahan pembuluh darah.
Bermacam transducer dengan berbagai macam bentuk dan
ukuran yang dapat dengan mudah diganti-ganti. TOSHIBA menjamin bahwa transducer
ini dapat dipakai pada seri-seri Viamo yang akan datang.
Critical battery
mode yang selalu diterapkan. Sehingga laptop akan sepenuhnya ON apabila dihidupkan.
Hanya dibutuhkan beberapa detik saja hingga laptop benar-benar siap digunakan.
Sangat mendukung dalam penanganan gawat darurat dan situasi kritis yang
membutuhkan respon cepat.
Layar touch screen memudahkan penggunaan dari laptop
ini. Begitu pula mode tabletnya yang sangat mudah dioperasikan, dapat pula
diset dengan preferensi pribadi, serta dilengkapi layar yang dapat bebas
diposisikan. Membuat Viamo sangat mudah digunakan.
2. Pengertian
USG ( ULTRA SONOGRAPHY )
Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat
berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan
dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia.
Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi
untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu
contoh pengaplikasian dunia IT di dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat
kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya adalah USG
(Ultra sonografi). USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang
ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an,
prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.
Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan
untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan
gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini
kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit
lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma,
thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah),
dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal
tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai
alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut
disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli
saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich,
seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah
pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui
tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan
penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri
dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli
fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an
memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan
gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada
pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan
melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser.
Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga
bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang
digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga
dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk
teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI)
adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau
suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka
(non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan
teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan
direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan
MI.
3.
Fitur dan Spesifikasi USG
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus
besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang
digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang
pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga
dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.
Monitor Monitor
yang digunakan dalam USG
Monitor berfungsi untuk memantau gambar yang telah
diubah oleh USG dari gelombang menjadi gambar yang dapat dilihat pada layar.
3.
Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya
untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah
CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti
pada CPU pada PC. Dimana cara kerja USG merubah gelombang menjadi gambar.
Prinsip Kerja USG.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi
lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita
tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia
mempunyai frekwensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz)..
Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini mengunakan frekwensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta
Hz).
Gelombang suara frekwensi tingi tersebut dihasilkan
dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer.
Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan
teganganlistrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang merupakan dasar
perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi
oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya,
kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara
frekwensi tingi.
4.
Cara Kerja Alat Ultrasonografi
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus
penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah
menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu
pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian
lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam
echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan
tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik
lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah0olah kita
melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran
irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance
accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan
bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan
yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau
echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista,
asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion. Echo dalam
jaringan dapat diperlihatkan dalam bentuk :
1.
A- mode L : Dalam sistem ini, gambar yang berupa defleksi
vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan energy
eko yang diterima transducer.
2.
B- mode : Pada
layar monitor (screen) eko nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan
gelapnya bergantung pada intensitas eko yang dipantulkan dengan sistem ini maka
diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh, cara ini
disebut B Scan.
3.
M- mode : Alat ini
biasanya digunakan untuk memeriksa jantung. Tranducer tidak digerakkan. Disini
jarak antara transducer dengan organ yang memantulkan eko selalu berubah,
misalnya jantung dan katubnya.
5. CARA
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a)
Pervaginam
·
Memasukkan probe
USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
·
Dilakukan pada
kehamilan di bawah 8 minggu. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
·
Lebih jelas karena
bisa lebih dekat pada rahim.
·
Daya tembusnya
8-10 cm dengan resolusi tinggi.
· Tidak menyebabkan keguguran.
b)
Perabdominan
·
Probe USG di atas
perut.
·
Biasa dilakukan
pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
· Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan
melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.
6. JENIS
PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar
lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan
suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun
keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat
diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3
dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3
Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”.
Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran
darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai
keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
– Gerak napas
janin (minimal 2x/10 menit).
– Tonus (gerak
janin).
– Indeks cairan
ketuban (normalnya 10-20 cm).
– Doppler arteri
umbilikalis.
– Reaktivitas
denyut jantung janin.
TAK ADA RADIASI
Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan pada ibu hamil. Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu. Sementara dengan USG, pada usia
kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi
kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal.
7. Manfaat USG
Berikut ini akan dijelaskan mengenai manfaat yang
dapat dirasakan ketika menggunakan alat USG ini, terlebih pada para ibu hamil.
a. Pada kehamilan trimester I:
·
Menduga usia
kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
·
Menentukan kondisi
bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan.
·
Meyakinkan adanya
kehamilan.
·
Menentukan
penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya
kehamilan ektopik.
·
Mencari lokasi
alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
·
Menentukan lokasi
janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
·
Menentukan kondisi
janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
·
Mendiagnosa adanya
janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
· Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya
adanya kista, mioma, dsb.
c. Pada kehamilan trimester II & III:
·
Untuk menilai
jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan rahim terlalu cepat disebabkan oleh
berlebihnya cairan amnion atau bukan.
·
Menentukan kondisi
plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan
janin.
·
Menentukan ukuran
janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. “Jadi, lebih ke arah
pertumbuhan janinnya normal atau tidak.”
·
Memeriksa kondisi
janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb.
·
Menentukan letak
janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.
·
Untuk melihat
adanya tumor di panggul atau tidak.
·
Untuk menilai
kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
Dengan demikian, jika hasilnya menunjukkan hasil yang
tidak normal, maka kita dapat bertindak lebih cepat untuk menyelamatkan janin.
Karena gangguan aliran darah pada janin dapat mengakibatkan pertumbuhan janin
terhambat dan pada keadaan yang sudah berat dapat mengakibatkan kematian.
8. Kekurangan
USG
Kekurangan yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan
karena USG tidak mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen
gelombang suara yang mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada perbatasan
rongga-rongga yang mengandung gas 99% dipantulkan. Dengan demikian pemeriksaan
USG paru dan tulang pelvis belum dapat dilakukan. Dan diperkirakan 25% pemeriksaan
di abdomen diperoleh hasil yang kurang memuaskan karena gas dalam usus.
Penderita gemuk agak sulit, karena lemak yang banyak akan memantulkan gelombang
suara yang sangat kuat.
Perlu diketahui juga, akurasi/ketepatan pemeriksaan
menggunakan alat USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada
kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi
kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara
lain:
a)
Keahlian/kompetensi
dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter
ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk
pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
b)
Posisi bayi
Posisi bayi
seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat
USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada
keterbatasan.
c)
Kehamilan kembar
Kondisi hamil
kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara
detail.
d)
Ketajaman/resolusi
alat USG-nya kurang baik.
·
Usia kehamilan di
bawah 20 minggu.
·
Air ketuban
sedikit.
·
Lokasi kelainan,
seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak
sulit dideteksi.
USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang
bukan barang baru. Kehadiran USG terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada
sebagian orangtua tentang penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran
akan radiasi yang ditimbulkan dari alat tersebut. Beberapa orang bahkan
menyangsikan manfaat alat ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang
dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya.
Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan
biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang
menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta,
mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan USG setiap
kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak fair
bagi pasien.
2)
Perkembangan
Dalam Bidang Pendidikan
· Computer-Based Test
Sistem
Ujian selama ini bersifat (konvensional) artinya ujian dilakukan dengan
menggunakan kertas dan pensil dengan istilah sekarang Paper-Based Test (PBT),
PBT yang dilakukan saat ini banyak masalah/kendala seperti: rawan dalam penyiapan
bahan ujian, penggandaan dan distribusi naskah soal, kecurangan selama
pelaksanaan ujian, perlu langkah scanning LJK dan scoring, membutuhkanbiaya banyak, tenaga,
waktu. Jadi ujian dengan PBT kurang efektif & efisien. Perkembangan
teknologi saat ini sangat pesat sehingga memungkinkan untuk menggunakan ICT
dalam ujian.
Pemanfaatan
teknologi informasi (computer) sebagai salah satu media yang digunakan untuk
ujian atau tes disebut dengan Computer-based
Test (CBT). Dengan CBT diharapkan mampu menjawab kekurangan ujian
konvensional. Sehingga pengguna ICT dapat dijadikan sebagai media ujian baik
local maupun untuk nasional oleh lembaga. Ujian berbasis ICT ini menggunakan
aplikasi berbasis web dengan konsep Learning Content Management System (LCMS/
CMS) yaitu MOODLE sehingga baik pengelola maupun pengguna dapat dengan mudah
menggunkan aplikasi open source ini.
Berdasarkan
hasil pengujian dan evaluasi dari penggunaan ujian berbasis komputer ini
menunjukkan bahwa perangkat lunak berbasis web ini dapat digunakan dengan mudah
oleh pengguna dan pengelola. Selanjutnya penerapan ujian berbasis komputer ini
memiliki fungsi fleksibel berupa pemanfaatan sebagai media latihan maupun
mengukur kemampuan pengguna dalam menjawab pertanyaan pada ujian.
Materi inti
Teknologi
informasi semakin berkembang pesat, serta semakin merambah hampir disetiap
sendi-sendi kehidupan masyarakat. Berbagai bidang mulai terlibat dalam
inkubator teknologi seperti bisnis, industri, pertanian, kesehatan, dan tanpa
terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah
dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran,
pendaftaran ulang, perpustakaan, akses nilai, pencarian referensi secara cepat,
proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk seleksi penerimaan mahasiswa
baru.
Peristilahaan
penerapan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, ICT telah mengubah
model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan saat ini. Ada banyak sistem
pembelajaran yang menggunakan alat bantu komputer, salah satunya yaitu
aplikasi pembelajaran yang mengacu pada teknologi berbasis Multimedia dan
berbasis Web (Internet). Computer-Based
Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam
proses pembelajaran. Pada awalnya, penerapan Computer-Based Education
popular menggunakan program Computer-Assisted
Instruction (CAI), Computer-Assisted Learning (CAL),
Computer-Managed Instruction (CMI), dan Computer-Assisted Guidance.
Dalam
perkembangnnya terminologi aplikasi komputer dalam pembelajaran terus berkembang,
seirama dengan perkembangan teknologi informasi
dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya
adalah E-learning yang disebut juga dengan pembelajaran
berbantuan komputer. Secara umum, e-learning terdapat dua
katagori yaitu (1) belajar melalui komputer
mandiri (standalone) dan (2) belajar melalui
komputer dalam jaringan (Purbo, 2001).
Dewasa
ini tidak hanya proses pembelajaran yang dapat dilakukan menggunakan teknologi
informasi. Melainkan, dengan pemanfaatan teknologi informasi juga, memungkinkan
dilakukannya Computer Based Test (CBT) atau evaluasi/tes berbasis komputer.
Peserta didik dapat melakukan tes dari tempat yang berbeda, baik itu dalam
jaringan internet maupun dalam jaringan intranet dalam suatu organisasi.
Computer Based Test dapat dijadikan sebagai sarana dalam evalusi pembelajaran.
1.
Sistem Penyelenggaraan Ujian Online
Tes Modern dengan Computer Based Test (CBT)
Tes Modern adalah tes dengan
menggunakan computer melalui akses
internet dengan penyekoran dilakukan secara otomatis oleh komputer . Computer
Based Test atau tes berbasis komputer dilaksankan dalam laboratorium
komputer yang telah terkoneksi dengan jaringan dan internet. Dalam
pelaksanaan tes berbasis komputer (CBT) ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya : ke-ontetikan peserta test, bank soal, sistem
Computer-based test itu sendiri.
Proses otentikasi dalam tes berbasis
komputer (CBT), merupakan hal yang sangat penting, untuk menentukan siapa saja
yang bisa mengikuti tes. Biasanya dalam proses ini, peserta tes akan diberikan
sebuah username dan password, yang akan digunakan untuk login sehingga peserta
dapat masuk dan mengikuti tes.
Ketersediaan soal dalam jumlah yang
cukup banyak menjadi syarat selanjutnya dalam tes berbasis komputer (CBT). Dari
jumlah soal yang cukup banyak memungkinkan pemilihan soal secara random
sehingga antar peserta tes akan mendapatkan soal yang berbeda. Hal ini
dilakukan untuk menghindari adanya kerjasama antara peserta test.
Sistem Computer-Based Test yang
telah melalui uji kelayakan sangat diperlukan, mengingat pada umumnya tes
berbasis komputer dilaksanakan dalam waktu yang sama. Sehingga dibutuhkan
software dan hardware yang mendukung, istilah dalam teknologi informasi yaitu
client-server. Di mana komputer peserta tes (client) terhubung dengan sistem
tes berbasis komputer melalui komputer server. Untuk itulah dibutuhkan sistem
tes berbasis komputer yang layak pakai.
2.
Sistem Koneksian
3.
Regulasi System UN-CBT
Kriteria Sekolah CBT :
· Laboratorium
Komputer : LAN, akses internet, rasio (client : siswa) = 1:3 untuk SMK
dan SMP, atau 1:2 untuk SMA IPA dan IPS
· Laboran
(sesuai kualifikasi/spesifikasi teknis)
· Sarana
pendukung: Genset, UPS, PC Client cadangan
Proktor (Pengawas UN-CBT):
· Staf yang
direkruit oleh Panitia CBT-UN Pusat sesuai kualifikasi/spesifikasi teknis
· Dedikasi,
komitmen, pakta integritas
Spesifikasi minimal server local
· Hardware
server : Terdiri dari processor Xeon 64 bit, RAM minimal 4 GB, networking LAN.
· Softwareserver
:Windows server 2008 64 bit, virtual BOX 64.3.16. , Port 80 di server dapat
diakses oleh computer peserta. (jika di computer server ada Xamp, Xamp
dinonaktifkan atau port Xamp diubah menjadi 8080).
Spesifikasi minimal Komputer peserta
· Hardware :
Terdiri dari processor dual core, RAM 512 MB, networking LAN.
· Software:
Windows XP/7/8 terinstal CBAT XAMBRO.
4.
Kerugian dan Keuntungan
Computer-Based Test
Ada banyak keuntungan melakukan tes
melalui komputer, diantaranya : mengijinkan melakukan tes di saat yang tepat
bagi peserta, mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan membuat
laporan tertulis, menghilangkan pekerjaan logistik seperti mendistribusikan,
menyimpan dan tes menggunakan kertas, peserta tes dapat langsung mengetahui
hasi tes. Sedangkan kerugiaannya yaitu, adanya ketergantungan dengan peralatan
seperti komputer, membutuhkan lab komputer yang memadai (secara hardware dan
software serta jumlah), jika sistem Computer-Based Test bermasalah pelaksanaan
tes berbasis komputer akan tertunda, membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
komputer bagi peserta tes.
5.
Penutup
Evaluasi pembelajaran sebagai bagian
dari proses pembelajaran dapat dilakukan dengan sarana Computer-Based Test (tes
berbasis komputer). Kesiapan sistem computer-based test dengan dukungan
software maupun hardware serta ketrampilan komputer peserta tes menjadi syarat
utama dalam pelaksanaan tes berbasis komputer. Selain itu keamanan dan
kerahasiaan hasil tes harus tetap terjaga, hanya peserta tes yang megetahui.
DAFTAR
PUSTAKA
Widjanarko G., Hendra. 2007. USG 4 Dimensi.
http://www.mail-archive.com/ayahbunda-online@yahoogroups.com/msg06627.html.
Diakses tanggal 23 September 2011.
Doktermu.com. 2011. Sejarah Mesin USG.
http://doktermu.com/Ultrasonografi-USG/sejarah-mesin-usg.html. Diakses tanggal
23 September 2011.
___. 2008. Ultrasonografi.
http://rspelamonia.blogspot.com/2008/11/ultrasonografi.html. Diakses tanggal 23
September 2011.
Isrinalailisyarifah. 2009.
http://isrinalailisyarifah.students-blog.undip.ac.id/. Diakses tanggal 23
September 2011.
Subijakto. 2011. Pengertian USG (Ultrasonografi).
http://subijakto.blogspot.com/2010/11/pengertian-usg-ultra-sonography.html.
Diakses tanggal 23 September 2011.
Indah Mulatsih. 2008. Mengenal USG dan Manfaatnya.
http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/25/mengenal-usg-dan-manfaat-usg/.
Diakses tanggal 23 September 2011.
Firman. 2010. VIAMO, Laptop dengan Fitur USG.
http://sibermedik.com/viamo-laptop-dengan-fitur-usg-2. Diakses tanggal 23
September 2011.
Komentar